Pages

Monday, 5 August 2013

The Meaning of Parents for Me

Orang tua sangat berarti buat saya....merekalah yang mengajarkan dan mendidik saya sehingga saya bisa seperti saat ini....Walaupun dulu saya suka sebal kalo dimarahin, namun saya akhirnya menyadari bahwa apa yang dikatakan mereka adalah benar. Sekarang mereka berdua telah pergi....saya masih suka sedih jika teringat mereka....namun saya percaya mereka sudah berbahagia saat ini...mereka telah mencapai garis finish, saat ini justru kita yang masih harus terus berlomba untuk menjadi pemenang dan mencapai garis finish dengan baik...

Parents are very meaningful to me .... they taught and educated me so I could be like this .... Although I was upset when they got angry to me but finally I realized that they told me the truth....Now, both of them are gone...I always sad when I remember both of them....However, I do believe they are happy now, they  have reached the finish line, now we are who still have to continue to compete and be the winner and reach the finish line with a good way ...


My Childhood

Masa kecil adalah masa yang selalu kita kenang....terkadang masa kecil akan sangat mempengaruhi kehidupan kita saat ini. Saya terlahir sebagai anak ketiga dari empat bersaudara. Ayah saya seorang pegawai negeri sipil, ibu saya seorang ibu rumah tangga. Masa kecil saya lalui di kota Kupang, sebuah kota kecil di bagian timur Indonesia. Saya sebenarnya cukup dimanja oleh kedua orang tua saya, karena saya sempat menjadi anak bungsu...perbedaan saya dan adik saya yang bungsu sekitar 7 tahun...jadi selama 7 tahun saya menikmati masa-masa sebagai anak bungsu...

Childhood is a period that we always remembered .... sometimes childhood will greatly affect our lives today. I was born as the third child of four siblings. My father was a civil servant, my mother a housewife. I spent all of my childhoon in Kupang, a small town in the eastern part of Indonesia. I actually quite spoiled by my parents, because I had to be the youngest....my youngest brother was born when I was about 7 years old ... so for 7 years I enjoyed as the youngest ...

Saya termasuk anak yang cukup nakal juga ketika itu, saya hanya mau bermain dan susah sekali untuk disuruh makan dan belajar...ibu saya terkadang harus marah-marah supaya saya mau makan hehehe....Dari kecil saya sudah diajarkan oleh kedua orang tua saya untuk selalu berdoa dan harus rajin ke sekolah minggu. Saya paling senang kalo natal karena saya akan mendapatkan banyak kado natal baik dari orang tua ataupun dari om dan tante saya...Saya masih ingat, kami biasa menaruh rumput di dalam sepatu dan sepatu diletakkan di depan pintu tengah malam pada tanggal 24 Desember. Paginya tanggal 25 Desember pas hari natal, kami akan mendapatkan kado yang diletakkan tepat di atas sepatu kami yang telah bersih dari rumput...katanya rumput tersebut dimakan oleh rusanya sinterklas....

I was quite naughty at the time, I just want to play and hard to eat and should be pushed to study....sometimes my mom had to get angry first so I had to eat hahaha....I was taught by my parents to always pray and to be diligent to Sunday school. I always happy when Christmas is coming because I will get a lot of Christmas gifts from my parents and from my uncle and aunt. I still remember, we used to put grass on the shoes and placed it in front of the main door in the middle of the night on December 24. The next day, early morning on December 25 Christmas Day, we will get the gifts that placed right on top of our shoes that have been clean from the grass ... they said that the grass eaten by reindeer of Santa Claus ....

Walaupun saat itu saya jarang sekali belajar, namun saya termasuk anak yang pintar di sekolah. Saya selama SD selalu mendapatkan rangking kelas, paling jelek saya mendapatkan rangking 3, biasanya sih ranking 1 atau 2 hehehe...saya bahkan pada kelas 4 dan 5 SD selalu mengikuti lomba bidang studi tingkat nasional....mungkin karena waktu itu saya suka membaca dan rajin bertanya sesuatu ke ayah saya....saya banyak diajarkan cara belajar matematika yang baik oleh ayah saya...

Although at that time I rarely study at home, but I was a smart kid in school. I always got rankings for elementary school classes, the ugliest I got rank 3, usually I got rank 1 or 2 hahaha.....When O was in grade 4 and 5, I always follow the national level competition for mathematics and science...probably because a I like to read at the time and my dad taught me a lot of good ways to learn math and science ...

Saat ini, setelah lebih dari 30 tahun berlalu, saya suka memperhatikan tingkah laku anak-anak kecil saat ini. Kebanyakan anak-anak sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain game lewat komputer dan play station...beda banget dengan masa kecilku...kami saat itu lebih senang ngumpul dengan teman-teman untuk bermain petak umpet atau galasing....anak sekarang mereka bahkan gak tahu gimana cara main galasing...

Today, after more than 30 years have passed, I saw the behavior of young children is quite different with my childhood. Today, children prefer to play a game from computer or play station rather than go out and play hide & seek or galasing with their friends, they don't even know how to play hide & seek.....

 






Sunday, 4 August 2013

This is my life, now live!

Ketika TK, saya punya cita-cita menjadi seorang dokter. Masuk SD cita-cita saya pun masih sama. Masuk SMP mulai deh berubah...gara-gara saya gak suka pelajaran Biologi. Saya lupa apa cita-cita saya waktu itu, yang pasti saya cuma pengen cepat aja masuk SMA karena kata orang SMA itu adalah masa yang paling indah, yang gak bakalan terlupakan. Ternyata emang benar, sampai saat ini saya masih ingat benar hampir setiap kejadian yang saya alami ketika SMA.Saya benar-benar bersyukur untuk semua kejadian yang saya alami selama SMA, pokoknya "top" banget deh masa SMA itu.....Setelah itu saya meneruskan kuliah di jurusan Teknik Industri. Jujur aja itu bukan cita-citaku, tapi ya karena keterimanya disitu, ya mau gak mau saya akhirnya belajar juga di sana sampai lulus.....Saya masuk angkatan pertama yang memakai istilah Sarjana Teknik, padahal saya sih pengen gelarnya Insinyur gitu...kedengarannya lebih keren...

When I was in the kindergarten, I really wish to be as a Doctor. My wishful thinking still continued until elementary school. However, it was changed when I was in the junior high school because I did not like biology subject. I was not sure at the time what I want to be. At the time,  I just wanted to go to senior high school as soon as possible because that will be a very beautiful time in your life as people always said. And yes, very true. I still remember very well all of my time in high school, very sweet memories...Then I continued to Industrial Engineering faculty in one of famous university in Yogyakarta. Well, actually, it I was not really like that subject but no choice :) I graduated with a title: Bachelor of Engineering, I prefer to use Engineer on my title but I passed in the year when the Ministry of Education just decided a new regulation for title of university degree.  

Setelah itu, saya pindah dari Yogyakarta ke Bali untuk mencari pekerjaan. Saya memilih Bali karena pada saat itu, Indonesia lagi dilanda krisis ekonomi sehingga susah untuk mencari pekerjaan di Jakarta atau kota-kota besar di Jawa. Selain itu, Bali letaknya dekat dengan kampung saya, yaitu Kupang-NTT. Jadi saya mikir, gampang nih kalo pengen mudik, ongkosnya lebih murah. Pekerjaan pertama yang saya dapatkan adalah di salah satu perusahaan asuransi sebagai sales. Karena saya berhasil mendapatkan satu orang yang mengikuti program asuransi tersebut, komosi saya yang waktu itu juga sebagai gaji pertama saya lumayan besar untuk ukuran saat itu. Saya masih ingat benar saya dapat gaji satu juta rupiah....lumayan kan untuk tahun segitu hehehe....

After that, I moved from Yogyakarta to Bali to find a job. I chose Bali because at that time, Indonesia was hit by the economic crisis so it was very difficult to find a job in Jakarta or the big cities in Java. Besides, Bali is located close to my hometown, Kupang-East Nusa Tenggara. So I think, will be advantage for me if I want to go home, the cost will not be so expensive rather than if I'm in Java. I got my first job in one of the insurance company as a sales. Since I managed to get one person who follow the insurance program, I got a quite good commission...it was one million rupiah...very good deal for that time...:)

Saya cuma bertahan selama kurang dari dua bulan di perusahaan asuransi tersebut. Setelah itu saya bekerja di beberapa perusahaan garmen, sampai sekitar awal Oktober 1999. Pada saat itu, saya harus pulang ke Kupang karena ayah saya terserang stroke. Setelah dua bulan berada di Kupang, saya pun mencari pekerjaan baru di sana, dan akhirnya saya diterima sebagai Logistics Assistant di the United Nations World Food Programme (WFP). Saya benar-benar tidak punya pengalaman sebagai di bidang logistik, namun saya bersyukur karena saya mendapatkan seorang pimpinan yang mengajari saya dengan baik. Saya akhirnya terus bekerja dengan WFP selama 12 tahun 6 bulan. Saya benar-benar mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dari WFP. Bahkan saya mendapatkan suami pun karena WFP. Pokoknya saya tidak akan melupakan masa-masa saya selama bekerja di WFP. Sebenarnya saya masih ingin terus bekerja di WFP, namun karena alasan pribadi, saya mengikuti program pensiun dini yang ditawarkan setiap 5 tahun sekali kepada semua karyawan tetap. Akhirnya permohonan saya untuk pensiun dini disetujui dan terakhir saya bekerja di sana pada tanggal 30 Juni 2012. 



I only lasted for less than two months in the insurance company. After that I worked in several  garment companies, until around the beginning of October 1999. At that time, I had to go to Kupang because my father had a stroke. After two months in Kupang, I was looking for a new job there, and eventually I was accepted as a Logistics Assistant at the United Nations World Food Programme (WFP). I really did not have any experience in the field of logistics, but I was grateful that I have a boss who taught me well. I ended up continuing to work with WFP for 12 years and 6 months. I really get very valuable experience from WFP. Even I met my husband at WFP. Anyway I will not forget my times with WFP. Actually I still want to continue working with WFP, but due to personal reasons, I joined an early retirement program offered once every 5 years to all permanent staffs. Finally my application for early retirement approved and my last work there on June 30, 2012.


Dari semua pengalaman yang telah saya alami, saya benar-benar merasa bahwa hidup ini adalah anugerah. Saya banyak mengalami hal-hal luar biasa, baik senang maupun sedih. Ada kejadian yang cukup mengguncangkan saya ketika saya harus kehilangan kedua orang tua, ketika suami saya mengalami kecelakaan dan berbagai hal sedih lainnya. Namun setelah menjalani semua itu, saya benar-benar bersyukur, apapun yang saya alami, saya tetap harus berjalan dengan kepala tegak, saya tidak boleh terpuruk. Saya yakin, Tuhan akan memberikan yang terbaik buat saya.

Based on all of my experience in life and in work, I really feel that life is a gift. I experienced many extraordinary things, both happy and sad. There are enough events that shook me when I had lost both parents, when my husband had an accident and various other sad things. However, after undergoing all that, I am truly grateful, whatever I had, I still have to walk with head up, I should not be dropped. I believe that Lord will provide the best for me.