Ketika TK, saya punya cita-cita menjadi seorang dokter. Masuk SD cita-cita saya pun masih sama. Masuk SMP mulai deh berubah...gara-gara saya gak suka pelajaran Biologi. Saya lupa apa cita-cita saya waktu itu, yang pasti saya cuma pengen cepat aja masuk SMA karena kata orang SMA itu adalah masa yang paling indah, yang gak bakalan terlupakan. Ternyata emang benar, sampai saat ini saya masih ingat benar hampir setiap kejadian yang saya alami ketika SMA.Saya benar-benar bersyukur untuk semua kejadian yang saya alami selama SMA, pokoknya "top" banget deh masa SMA itu.....Setelah itu saya meneruskan kuliah di jurusan Teknik Industri. Jujur aja itu bukan cita-citaku, tapi ya karena keterimanya disitu, ya mau gak mau saya akhirnya belajar juga di sana sampai lulus.....Saya masuk angkatan pertama yang memakai istilah Sarjana Teknik, padahal saya sih pengen gelarnya Insinyur gitu...kedengarannya lebih keren...
When I was in the kindergarten, I really wish to be as a Doctor. My wishful thinking still continued until elementary school. However, it was changed when I was in the junior high school because I did not like biology subject. I was not sure at the time what I want to be. At the time, I just wanted to go to senior high school as soon as possible because that will be a very beautiful time in your life as people always said. And yes, very true. I still remember very well all of my time in high school, very sweet memories...Then I continued to Industrial Engineering faculty in one of famous university in Yogyakarta. Well, actually, it I was not really like that subject but no choice :) I graduated with a title: Bachelor of Engineering, I prefer to use Engineer on my title but I passed in the year when the Ministry of Education just decided a new regulation for title of university degree.
Setelah itu, saya pindah dari Yogyakarta ke Bali untuk mencari pekerjaan. Saya memilih Bali karena pada saat itu, Indonesia lagi dilanda krisis ekonomi sehingga susah untuk mencari pekerjaan di Jakarta atau kota-kota besar di Jawa. Selain itu, Bali letaknya dekat dengan kampung saya, yaitu Kupang-NTT. Jadi saya mikir, gampang nih kalo pengen mudik, ongkosnya lebih murah. Pekerjaan pertama yang saya dapatkan adalah di salah satu perusahaan asuransi sebagai sales. Karena saya berhasil mendapatkan satu orang yang mengikuti program asuransi tersebut, komosi saya yang waktu itu juga sebagai gaji pertama saya lumayan besar untuk ukuran saat itu. Saya masih ingat benar saya dapat gaji satu juta rupiah....lumayan kan untuk tahun segitu hehehe....
After that, I moved from Yogyakarta to Bali to find a job. I chose Bali because at that time, Indonesia was hit by the economic crisis so it was very difficult to find a job in Jakarta or the big cities in Java. Besides, Bali is located close to my hometown, Kupang-East Nusa Tenggara. So I think, will be advantage for me if I want to go home, the cost will not be so expensive rather than if I'm in Java. I got my first job in one of the insurance company as a sales. Since I managed to get one person who follow the insurance program, I got a quite good commission...it was one million rupiah...very good deal for that time...:)
Saya cuma bertahan selama kurang dari dua bulan di perusahaan asuransi tersebut. Setelah itu saya bekerja di beberapa perusahaan garmen, sampai sekitar awal Oktober 1999. Pada saat itu, saya harus pulang ke Kupang karena ayah saya terserang stroke. Setelah dua bulan berada di Kupang, saya pun mencari pekerjaan baru di sana, dan akhirnya saya diterima sebagai Logistics Assistant di the United Nations World Food Programme (WFP). Saya benar-benar tidak punya pengalaman sebagai di bidang logistik, namun saya bersyukur karena saya mendapatkan seorang pimpinan yang mengajari saya dengan baik. Saya akhirnya terus bekerja dengan WFP selama 12 tahun 6 bulan. Saya benar-benar mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dari WFP. Bahkan saya mendapatkan suami pun karena WFP. Pokoknya saya tidak akan melupakan masa-masa saya selama bekerja di WFP. Sebenarnya saya masih ingin terus bekerja di WFP, namun karena alasan pribadi, saya mengikuti program pensiun dini yang ditawarkan setiap 5 tahun sekali kepada semua karyawan tetap. Akhirnya permohonan saya untuk pensiun dini disetujui dan terakhir saya bekerja di sana pada tanggal 30 Juni 2012.

I only lasted for less than two months in the insurance company. After that I worked in several garment companies, until around the beginning of October 1999. At that time, I had to go to Kupang because my father had a stroke. After two months in Kupang, I was looking for a new job there, and eventually I was accepted as a Logistics Assistant at the United Nations World Food Programme (WFP). I really did not have any experience in the field of logistics, but I was grateful that I have a boss who taught me well. I ended up continuing to work with WFP for 12 years and 6 months. I really get very valuable experience from WFP. Even I met my husband at WFP. Anyway I will not forget my times with WFP. Actually I still want to continue working with WFP, but due to personal reasons, I joined an early retirement program offered once every 5 years to all permanent staffs. Finally my application for early retirement approved and my last work there on June 30, 2012.
Dari semua pengalaman yang telah saya alami, saya benar-benar merasa bahwa hidup ini adalah anugerah. Saya banyak mengalami hal-hal luar biasa, baik senang maupun sedih. Ada kejadian yang cukup mengguncangkan saya ketika saya harus kehilangan kedua orang tua, ketika suami saya mengalami kecelakaan dan berbagai hal sedih lainnya. Namun setelah menjalani semua itu, saya benar-benar bersyukur, apapun yang saya alami, saya tetap harus berjalan dengan kepala tegak, saya tidak boleh terpuruk. Saya yakin, Tuhan akan memberikan yang terbaik buat saya.
Based on all of my experience in life and in work, I really feel that life is a gift. I experienced many extraordinary things, both happy and sad. There are enough events that shook me when I had lost both parents, when my husband had an accident and various other sad things. However, after undergoing all that, I am truly grateful, whatever I had, I still have to walk with head up, I should not be dropped. I believe that Lord will provide the best for me.